OCD, Diet atau Sekadar Tren?
Akhir-akhir
ini diet OCD (Obsessive Corbuzier Diet) dalam sekejap telah menjadi sensasi di
Jakarta. Apa sebenarnya OCD?
OCD menjadi diet ‘masa kini’. Diet ini menjadi tren populer yang mana orang menguji, mencoba, dan memperbincangkannya.
Anda tentu kenal Deddy Corbuzier, pesulap lokal dan pembawa acara talk show. Deddy mengklaim telah menemukan kembali sistem Shaolin kuno yang memodifikasi asupan makanan melalui “jendela” makan dan berpuasa.
Awalnya saya meragukan sistem tersebut. Apakah metode diet itu memiliki kredibilitas ilmiah? Apakah metode ini sesuai dengan proses metabolisme, pencernaan tubuh, dan kesehatan secara keseluruhan? Ataukah ini sekadar tren baru di kota besar?
Sebuah website menampilkan gambar Deddy Corbuzier - bertelanjang dada dan menampilkan perut rata berotot dan otot bisep yang menonjol. Apakah ini nyata? Atau mungkin hanya sekadar trik sulap lainnya milik Deddy agar terkenal?
Saya telah meneliti dan menganalisa poin-poin penting yang ada dan hilang dari OCD, berikut penjelasan saya.
Bagaimana OCD bekerja?
Selama seminggu, Anda dapat memulainya dengan jendela makan selama 12 jam. seminggu kemudian lanjutkan jendela makan 8 jam. Hingga akhirnya Anda hanya makan sekali dalam sehari dan sisanya berpuasa.
Saat Anda makan, tubuh Anda mencerna makanan. Saat berpuasa, tubuh Anda menghancurkan cadangan makanan (timbunan gula, lemak dan jaringan otot berlebih). Setelah satu bulan, Anda dapat mengecek berat badan Anda dan melihat hasilnya. Anda bakal berpikir, “Wow diet ini benar-benar bekerja” dan Anda pun tak segan berbagi pengalaman dengan keluarga serta teman-teman.
Apakah OCD Cara yang Baik untuk Menurunkan Berat Badan?
Apakah OCD merupakan cara diet yang baik? Kegembiraan dan antusias saat berdiet untuk menurunkan berat badan adalah nilai tersendiri. Akan menjadi lebih positif jika pendiet mengadopsi pendekatan yang pro-aktif.
Selain mengontrol apa yang Anda makan, mengurangi asupan kalori juga menjadi nilai plus. Penampilan yang lebih menarik setelah berdiet merupakan hal yang positif. Adakah cara diet yang lebih baik? Masih adakah faktor-faktor lain yang dibutuhkan untuk diet dan gaya hidup sehat? Saya rasa masih ada.
Diet yang Lebih Baik
Ada 4 Hal yang untuk dipertimbangkan. Pikirkanlah hal-hal berikut ini:
1. Apa yang Anda makan dan kualitas makanan dan cara memasaknya. Idealnya konsumsilah makanan segar alami tanpa zat tambahan, pemanis gula, dan bahan pengawet. Makanan akan lebih sehat jika bahan-bahannya mentah, dikukus, direbus dan panggang daripada digoreng.
2. Berapa banyak yang Anda makan: Anda harus makan dalam porsi yang sesuai, atau makanlah sampai Anda merasa 70% kenyang. Hindari makan berlebihan.
3. Kapan Anda makan? Idealnya Anda harus makan 3-5 porsi kecil makanan yang seimbang sepanjang hari. Makanan dalam porsi besar di pagi hari dan makan makanan yang lebih ringan di malam hari.
4. Apa yang Anda lakukan: Tubuh manusia membutuhkan olahraga. Diet saja tidaklah cukup. Latih kebugaran kardiovaskular dan otot. Sebenarnya, ketika orang melakukan olahraga yang tidak tepat sama artinya dia tidak berolahraga.
OCD hanya berlaku untuk faktor nomor 3, yaitu kapan Anda makan. Sementara untuk faktor lainnya sama pentingnya.
Tantangan Terbesar
Seberapa sering kita berkata dan mendengar pertanyaan, “Saya mau makan apa saja dan kapan saja. Tapi saya malas berolah raga karena sibuk, meskipun ingin kurus dan turun lima kilo.”
Ya, sistem OCD dapat bekerja untuk tipe orang seperti di atas. Namun saya menantang Anda untuk melakukan yang lebih baik.
Konsumsi makanan dengan nutrisi seimbang dalam porsi kecil sepanjang hari.
Olahraga teratur untuk meningkatkan metabolisme tubuh dan membangun kebugaran kardiovaskular serta memperkuat otot tubuh.
Ikuti formula sukses yang telah terbukti secara ilmiah di seluruh dunia ini. Formula tersebut didukung oleh para ahli –dokter, diet, dan atlet– bukan pesulap.
Pikirkanlah tentang 4 faktor yang saya rekomendasikan untuk memperoleh gaya hidup sehat yang sesungguhnya, dan pastikan Anda makan dengan baik dan olahraga secara terartur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar