Minggu, 09 Agustus 2015

Kreasi buah dan sayur :)

bosan dengan makan buah gitu-gitu aja..
yuk kita berkreasi dengan buah dan sayur :) 


































Minggu, 07 Juni 2015

PENGARUH PENGUNGKAPAN CSR TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

Gusti Ayu Made Ervina Rosiana1
Gede Juliarsa2

Maria M. Ratna Sari3

1Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia e-mail:gusti18ervina@gmail.com / telp: +62 813383098 98

2Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengungkapan CSR terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dengan profitabilitas sebagai variabel pemoderasi. Sampel yang dipakai dalam penelitian adalah 55 data dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2008 sampai 2012 yang mana data dalam penelitian berasal dari data sekunder yang diperoleh melalui teknik dokumentasi. Data penelitian ini telah memenuhi syarat uji asumsi klasik dan uji kesesuaian model dengan adjusted R2 sebesar 37,6% yang diolah dengan menggunakan teknik regresi linier berganda dan sebesar 77,8% yang diolah dengan menggunakan teknik Moderated Regression Analysis. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dan profitabilitas mampu memperkuat pengaruh pengungkapan CSR terhadap nilai perusahaan.

Kata kunci:pengungkapan csr, profitabilitas, nilai perusahaan


ABSTRACT

The purposeofthis study wastodetermine the effect of to determine the effect of Corporate Social Responsibility disclosure to the value of the company on manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange to profitability as a moderating variable. The samplesused in the studyis55 observations of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2008 to 2012 which is where the data in the study came from the secondary data obtained through technical documentation. The data of this study was to qualify the classical assumption and test the suitability of the model with an adjusted R2 of 37.6% which is processed using multiple linear regression techniques and by 77.8% which is processed using techniques Moderated Regression Analysis. The analysis showed thatCSRdisclosurepositive and significant effecton firm valueandprofitabilityto strengthen theinfluence ofCSR disclosureon firm value.

Keywords: corporate social responsibility disclosure, profitability, firm value


PENDAHULUAN

Perkembangan dunia bisnis saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat serta persaingan yang begitu ketat. Saat perusahaan semakin berkembang, maka tingkat kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan pun semakin tinggi karena adanya aktivitas perusahaan yang tidak terkendali terhadap berbagai sumber daya untuk meningkatkan laba perusahaan. Selain pihak yang terkait langsung dengan perusahaan, masyarakat dan lingkungan sekitar perusahaan pun merasakan dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas operasi perusahaan. Oleh sebab itu, tanggung jawab perusahaan tidak hanya kepada para shareholder, tetapi juga kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan dengan perusahaan, seperti pelanggan, pemilik atau investor, supplier, komunitas dan juga pesaing (Rika dan Islahuddin, 2008). Bowen (1943) menyatakan bahwa keberhasilan dunia bisnis ditentukan oleh bagaimana kontribusinya terhadap kesejahteraan masyarakat umum, bukan hanya untuk warga bisnis itu sendiri. Suatu entitas dalam menjalankan usahanya tidak terlepas dari masyarakat dan lingkungan sekitarnya, sehingga menciptakan hubungan timbal balik antara masyarakat dan perusahaan. Perusahaan membutuhkan suatu respon yang positif dari masyarakat yang diperoleh melalui apa yang dilakukan oleh perusahaan kepada para stakeholder, termasuk masyarakat dan lingkungan sekitar (Kamil dan Antonius, 2012).

CSR adalah gagasan yang membuat perusahaan tidak hanya bertanggungjawab dalam hal keuangannya saja, tetapi juga terhadap masalah sosial dan lingkungan sekitar perusahaan agar perusahaan dapat tumbuh secara berkelanjutan, seperti pendapat Sari (2012) yang menyatakan bahwa tanggung jawab perusahaan lebih luas lagi, sampai pada kemasyarakatan. Perkembangan CSR terkait semakin banyaknya masalah lingkungan yang terjadi akibat aktivitas operasional perusahaan. Sejalan dengan hal tersebut, perusahaan yang aktivitasnya terkait dengan sumber daya alam wajib mengungkapkan CSR, hal itu termuat dalam UU No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Utama, 2007). Gossling dan Voucht (2007)
  
mengatakan bahwa CSR dapat dipandang sebagai kewajiban dunia bisnis untuk menjadi akuntabel terhadap seluruh stakeholder, bukan hanya terhadap salah satu stakeholder saja.

Jika perusahaan tidak memberikan akuntabilitas kepada seluruh stakeholder yang meliputi karyawan, pelanggan, komunitas, lingkungan lokal/global, pada akhirnya perusahaan tersebut akan dinilai buruk dan tidak akan mendapatkan dukungan dari masyarakat.

CSR merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan untuk memperbaiki masalah sosial danlingkungan yang terjadi akibat aktivitas operasional perusahaan, oleh sebab itu CSR sangat berperan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Menurut Heinkel et al.

(2001)perusahaan harus menganggap CSR sebagai strategi jangka panjang yang menguntungkan, bukan sebagai aktivitas yang merugikan. Selain itu, Chariri (2008) berpendapat bahwa pengungkapan CSR dapat digunakan sebagai alat manajerial untuk menghindari masalah social dan lingkungan.

Sembiring (2003) mendapatkan hasil bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Sedangkan menurut Preston (1978) dalam Hackston dan Milne (1996), perusahaan akan semakin banyak mengungkapkan aktivitas CSR apabila tingkat profitabilitas perusahaan tersebut semakin tinggi. Secara teoritis, semakin banyaknya aktivitas CSR yang diungkapkan oleh perusahaan, maka nilai perusahaan akan semakin meningkat karena pasar akan memberikan apresiasi positif kepada perusahaan yang melakukan CSR yang ditunjukkan dengan peningkatan harga saham perusahaan.Investor mengapresiasi praktik CSR dan melihat aktivitas CSR sebagai pedoman untuk menilai potensi keberlanjutan suatu perusahaan. Oleh sebab itu, dalam mengambil keputusan investasi, banyak investor yang cukup memperhatikan CSR yang diungkapkan oleh perusahaan (Ghoul et al., 2011).

Teori Stakeholder

Stakeholder merupakan semua pihakyang keberadaannya sangat mempengaruhi dan dipengaruhi perusahaan, seperti: karyawan, masyarakat, perusahaan pesaing dan pemerintah
(Purwanto, 2011). Daud dan Abrar (2008) berpendapat bahwa kelompok tersebut menjadi pertimbangan paling penting untuk perusahan mengungkapkan informasinya. Menurut teori stakeholder, perusahaan merupakan entitas yang beroperasi bukan hanya untuk kepentingan perusahaan itu sendiritetapijuga harusmemberikan manfaat kepadastakeholder-nya. Oleh sebab itu, dukungan dari stakeholder sangat mempengaruhi keberadaan suatu perusahaan. Jensen (2001) menyatakan bahwa keputusan manajemen harus memperhatikan stakeholder-nya untuk meningkatkan nilai perusahaan. Stakeholder juga mempunyai hak terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan, seperti halnya pemegang saham (Waryanti, 2009).


Teori Legitimasi

Teori legitimasi merupakan suatu gagasan tentang kontrak sosial antara perusahaan dengan masyarakat. Menurut teori ini, untuk diterima oleh masyarakat, perusahaan harus mengungkapkan aktivitas social perusahaan sehingga akan menjamin kelangsungan hidup perusahaan (Reverte, 2009).Teori legitimasi juga berpendapat bahwa perusahaan harus melaksanakan dan mengungkapkan aktivitas CSR semaksimal mungkin agar aktivitas perusahaan dapat diterima oleh masyarakat. Pengungkapan ini digunakan untukmelegitimasi aktivitas perusahaan di mata masyarakat, karenapengungkapanCSR akan menunjukkan tingkat kepatuhan suatu perusahaan (Branco dan Rodrigues, 2008).


Teori Sinyal
Teori sinyal membahas mengenai dorongan perusahaan untuk mengungkapkan informasi kepada pihak eksternal karena terjadi asimetri informasi antaramanajemen dengan pihak eksternal. Oleh sebab itu, semua informasi perusahaan, baik itu informasi keuangan maupun non keuangan harus diungkapkan oleh perusahaan. Salah satu informasi tersebut adalah tentang aktivitas CSR yang dilakukan perusahaan, yang diungkapkan dalam laporan


tahunan perusahaan.Perusahaan mengungkapkan CSR dengan harapan dapat meningkatkan nilai perusahaan (Rustiarini, 2010).

Konsep Corporate Social Responsibility (CSR)

CSR yaitu suatu bentuk aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan ekonomi perusahaan sekaligus peningkatan kualitas hidup karyawan beserta keluarganya dan juga kualitas hidup masyarakat sekitar. Menurut Cheng dan Yulius (2011), aktivitas CSR dapat memberikan banyak manfaat, seperti: dapat meningkatkan citra dan daya tarik perusahaan di mata investor serta analis keuangan penjualan, dapat menunjukan brand positioning, dan dapat meningkatkan penjualan dan market share.Pengungkapan CSRmerupakanmerupakan proses pemberian informasi kepada kelompok yang berkepentingan tentang aktivitas perusahaan serta dampaknya terhadap sosial dan lingkungan (Mathews, 1995).

Profitabilitas

Profitabilitas yaitu kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba (Kartini dan Arianto, 2008). Kamil dan Herusetya (2012) berpendapat bahwa tingkat profitabilitas yang semakin besarmenunjukkan perusahaan mampu mendapatkan laba yang semakin besar, sehingga perusahaan mampu untuk meningkatkan aktivitas tanggung jawab sosial, serta mengungkapkan tanggung jawab sosialnya dalam laporan tahunan dengan lebih luas.

Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan diartikan sebagai nilai pasar dalam penelitian ini, seperti yang diungkapkan oleh Fama (1978), karena apabila harga saham perusahaan meningkat, maka perusahaan dapat memberikan kemakmuran kepada para shareholder. Nilai perusahaan merupakan indikator penting bagi investor untuk menilai perusahaan secara keseluruhan (Nurlela dan Islahuddin, 2008).

Nilai perusahaan dalam penelitian diukur menggunakanTobin’s Q karena informasi yang diberikan oleh Tobin’s Q dinilai paling baik. Tobin’s Q menunjukkan bahwa perusahaan tidak terfokus pada investor dalam bentuk saham saja(Sukamulja, 2004 dalam Permanasari, 2010). Perusahaan yang memiliki Tobin’s Q dengan nilai yang semakin tinggi menunjukkan bahwa prosfek pertumbuhan perusahaan semakin baik, karena investor akan mengeluarkan pengorbanan yang lebih untuk perusahaan yang memiliki nilai pasar aset yang lebih besar daripada nilai bukunya. Apabila nilai Q lebih kecil dari 1, berarti investasi dalam aktiva tidak menarik (Herawaty, 2008).

Berdasarkan teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang telah dijelaskan, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut.

H1 : Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
H2 :    Profitabilitasmemperkuat pengaruh pengungkapan CSR terhadap nilai perusahaan.


METODE PENELITIAN

Penelitiandilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEIperiode 2008-2012 dengan mengakses website www.idx.co.id. Penelitian menggunakan sumber data sekunder yang didapat darilaporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008-2012.Pengumpulan data dengan teknik dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan dan memanfaatkan data laporan tahunan perusahaan manufakturtahun 2008-2012 yang telah tersedia sebagai informasi. Data tersebut didapat dari situs yang dimiliki oleh BEI yaitu www.idx.co.id.

Populasi penelitian yaitu kumpulan dari seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2008-2012 dengan jumlah119 perusahaan.Pengambilan sampel dengan metode nonprobability samplingyaitu dengan teknik purposive samplinguntuk memperoleh sampel yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, yaitu perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI selama periode tahun 2008-2012 dan memiliki laporan tahunan lengkap selama periode tahun 2008-2012. Berdasarkan kriteria pengambilan sampel tersebut, diperoleh 11 perusahaan yang memenuhi kriteria sampel sehingga jumlah sampel selama lima tahun periode pengamatan adalah sebanyak 55 data.

Penelitian ini menggunakan teknik Analisis Regresi Linier Berganda dan Moderated Regression Analysis (MRA) dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution(SPSS)versi 15. Tahapyang dilakukan adalahuji asumsi klasik, perumusan model analisis regresi, koefisien determinasi, uji kesesuaian model dan uji statistik t.

Definisi operasional variabel yang dipakai yaitu:

1.    Pengungkapan CSR diukur menggunakan daftar pengungkapan tanggung jawab sosial, yaitu dengan memberi skor “0” untuk setiap item yang tidak diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan dan memberi skor “1” untuk setiap item yang diungkapkan (Sembiring, 2005).
CSRIj =


….…………………………...........……………………………………(1)




Dimana,




CSRIj
:
Pengungkapan Corporate Social Responsibility Index perusahaan j

n
:
jumlah skor pengungkapan yang diperoleh untuk perusahaan j


k :   jumlah skor maksimal (78)




2.    Profitabilitasdalam penelitian diproksi menggunakanReturn On Assets (ROA).

ROA =


…………………………………….…(2)




3. Nilai Perusahaan diproksi dengan Tobin’s Q.

Q =
(EMV + D)
………………………………………………….……….(3)

(EBV + D)






Dimana :

Q           :  nilai perusahaan

EMV     : nilai pasar ekuitas (EMV = closing price x jumlah saham yang beredar)

D           : nilai buku dari total hutang

EBV      : nilai buku dari ekuitas


HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Uji Asumsi Klasik

Penelitian dilakukan padaseluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI menggunakan data time series dalam kurun waktu 2008 hingga 2012. Jumlah data dalam penelitian ini sebanyak 55 data.Berdasarkan 55 data penelitan, berikut adalah hasil dari uji asumsi klasik.

Tabel 1.
Hasil Uji Normalitas


UnstandardizedResidual



Analisis Regresi Linear Berganda
MRA

N
55
55

Kolmogorov-Smirnov Z
1,013
0,564

Asymp. Sig. (2-tailed)
0,256
0,909
Sumber: Data Sekunder Diolah, 2013.

Tabel 1menunjukkan Sig. (2 – tailed)dalam One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test pada analisis regresi linear berganda dan MRA masing-masing senilai 0,256 dan 0,909 yaitu di atas0,05. Ini berarti bahwa data yang diuji terdistribusi normal.

Tabel 2.

Hasil Uji Autokorelasi



Analisis Regresi Linear Berganda
MRA

Durbin - Watson
1,852
1,772
Sumber: Data Sekunder Diolah, 2013.

Tabel 2 menunjukkan nilai Dw pada analisis regresi linear berganda dan MRA masing-masing sebesar1,852 dan 1,772, sementara dengan jumlah n = 55 diperoleh nilai dU = 1,64 dan 4-dU = 2,36. Nilai Dw sebesar 1,852 dan 1,772terletak diantara nilai dU dan 4-dU yang


merupakan daerah bebas autokorelasi. Ini berarti data penelitian tidak mengandung gejala autokorelasi.

Tabel 3.
Hasil Uji Multikolinearitas

Model
Collinearity Statistics


Tolerance
VIF



CSR




ROA
0,5631,777



CSR*ROA
0,540 1,851













Sumber: Data Sekunder Diolah, 2013.

Tabel 3 menunjukkan seluruh variabel bebas dengan tolerance bernilai diatas 0,1 serta VIF dengan nilai dibawah 10. Ini berartidata pada penelitiantidak mengandung gejala multikolinearitas.



Tabel 4.



Hasil Uji Heteroskedastisitas



Sig.


Model
Analisis Regresi Linear Berganda

MRA

1   (Constant)
0,019

0,715

CSR
0,738

0,441

ROA


0,265

CSR*ROA


0,454
Sumber: Data Sekunder Diolah, 2013.

Berdasarkan Tabel 4, nilai signifikansi dari masing-masing variabel independen terhadap nilai absolute residual pada analisis regresi linear berganda dan MRAberada di atas 0,05. Ini berarti bahwa tidak terdapat masalah heteroskedastisitas pada data penelitian.

Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam menguji hipotesis pertama dilakukan uji regresi linear berganda, dengan hasil sebagai berikut.

Tabel 5.
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda



Unstandardized
Standardized




Coefficients
Coefficients





Std.




Model
B
Error
Beta
T
Sig.

1   (Constant)
0,156
0,301
0,623
0,518
0,606

CSR
5,378
0,928

5,794
0,000
Sumber: Data Sekunder Diolah, 2013.




Persamaan regresi yang dihasilkan tabel 5, sebagai berikut.

Y = 0,156 + 5,378 X1 + e

1.      Nilai Konstanta 0,156 memiliki arti apabila pengungkapan CSR konstan, maka nilai perusahaan akan meningkat sebesar 0,156 persen.

2.      Nilai koefisien regresi pengungkapan CSR (X1) sebesar 5,378 memiliki arti apabila pengungkapan CSR meningkat sebesar 1 persen, maka nilai perusahaan meningkat sebesar 5,378 persen.

Tabel 6.
Hasil MRA



Unstandardized
Standardized




Coefficients
Coefficients





Std.




Model
B
Error
Beta
T
Sig.

1   (Constant)
0,720
0,340

2,120
0,039

CSR
0,206
1,134
0,024
0,181
0,857

ROA
-0,561
3,170
-0,039
-0,177
0,860

CSR*ROA
30,886
9,385
0,907
3,291
0,002
Sumber: Data Sekunder Diolah, 2013.

Persamaan regresi yang dihasilkan tabel 6, sebagai berikut.

Y = 0,720 + 0,206 X1 – 0,561 X2 + 30,886 X1X2 + e

Persamaan regresi tersebut memiliki makna sebagai berikut.

1.    Nilai Konstanta 0,720 memiliki arti apabila pengungkapan CSR, profitabilitas, hubungan antara pengungkapan Corporate Social Responsibility dengan profitabilitas konstan, maka nilai perusahaan akan meningkat sebesar 0,720 persen.

2.        Nilai koefisien regresi pengungkapan Corporate Social Responsibility (X1) sebesar 0,206 memiliki arti apabila pengungkapan Corporate Social Responsibilitymeningkat sebesar 1 persen dengan anggapan variabel lainnya konstan, maka nilai perusahaan meningkat sebesar 0,206persen.

3.        Nilai koefisien regresi profitabilitas (X2) sebesar -0,561memiliki arti apabila profitabilitas meningkat sebesar 1 persen dengan anggapan variabel lainnya konstan, maka nilai perusahaan menurun sebesar 0,561persen.

Hasil Uji Kesesuaian Model dan Koefisien Determinasi

Uji Kesesuaian Model bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi yang dibuat layak digunakan sebagai alat analisis untuk menguji pengaruhvariabel independen terhadap variabel dependennya. Hasil pengujian disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 7.
Hasil Uji Kesesuaian Model



Analisis Regresi Linear Berganda

MRA






Model
F
Sig.
F

Sig.







1
Regression
33,566
0,000a
64,128

0,000a

Residual






Total





Sumber: Data Sekunder Diolah, 2013.

Tabel 7 menunjukkan p-valuepada analisis regresi linear berganda dan MRA masing-masing sebesar 0,000yaitu di bawah 0,05, berarti model regresi layak digunakan dalam penelitian ini.

Nilai Adjusted R2 pada regresi linear bertujuan untuk mengetahui seberapa besar variabel independen memengaruhi variabel dependennya. Nilai adjusted R2dapat dilihat pada tabel 8.



Tabel 8.



Hasil Koefisien Determinasi







Model
Analisis Regresi
MRA



Linear Berganda






1   R Square
0,388
0,790


AdjustedRSquare
0,376
0,778

Sumber: Data Sekunder Diolah, 2013.


Berdasarkan Tabel 8, nilai adjusted R2pada analisis regresi linear berganda dan MRA masing-masing sebesar 0,376 dan 0,778. Nilai adjusted R2pada analisis regresi linear

berganda sebesar 0,376 memiliki arti bahwa37,6% perubahan nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh variabel pengungkapan Corporate Social Responsibility, sedangkan62,4% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model.Sedangkan, nilai adjusted R2pada MRA sebesar 0,778 memiliki arti bahwa 77,8% perubahan nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh variabel pengungkapan CSR serta profitabilitas sebagai variabel moderasi, sedangkan 22,2% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model.

Hasil Uji Statistik t

Tabel 9.
Hasil Uji Statistik t Analisis Regresi Linear Berganda


Model

B
T
Sig

1
(Constant)
0,156
0,518
0,606


CSR
5,378
5,794
0,000
Sumber: Data Sekunder Diolah, 2013.

Berdasarkan tabel 9, diperoleh bahwa variabel pengungkapan Corporate Social Responsibility mempunyai koefisien dengan arah positif. Hal itu menunjukkan bahwa peningkatan pengungkapan CSR akan cenderung memiliki nilai perusahaan yang tinggi.

a.        Pengujian Hipotesis 1

Berdasarkan tabel 9 didapatkan hasil estimasi variabel pengungkapan Corporate Social Responsibilitydengan nilai t sebesar 5,794 dengan signifikansi senilai 0,000 yaitu di bawah 0,05 memiliki arti bahwa variabel pengungkapan CSR berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, sehingga Hipotesis 1 diterima. Hal ini sesuai dengan teori stakeholder yang menyatakanperusahaanberoperasi bukan hanyauntuk kepentingan perusahaan itu namun harus memberikan manfaat kepadastakeholder-nya. Apabila perusahaan dapat memaksimalkan manfaat yangditerima stakeholder maka akan timbul kepuasan dan apresiasi bagi stakeholder dan akan meningkatkan nilai perusahaan (Freeman et al., 2006). Penelitian dengan hasil yang sama dilakukanLuo dan Bhattacharya (2006) serta Nurlela dan Islahuddin (2008).

 (2013):723-738

Tabel 10.
Hasil Uji Statistik t MRA


Model

B
T
Sig

1
(Constant)
0,720
2,120
0,039


CSR
0,206
0,181
0,857


ROA
-0,561
-0,177
0,860


CSR*ROA
30,886
3,291
0,002
Sumber: Data Sekunder Diolah, 2013.

Berdasarkan tabel 10 diperoleh bahwa koefisien variabel moderasi profitabilitas memiliki arah positif. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan profitabilitas akan cenderung memperkuat pengaruh antara pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan.

b.    Pengujian Hipotesis 2

Berdasarkan tabel 10diperoleh hasil estimasi variabel moderasi profitabilitas dengan nilai t sebesar 3,291 dansignifikansisenilai 0,002 yaitu dibawah 0,05. Berarti variabel profitabilitas mampu memoderasi (memperkuat)pengaruhpengungkapan CSRterhadap nilai perusahaan, sehingga H2 diterima.Seperti pendapat yang diungkapkan Heinze (1976) dalam Hackston dan Milne (1996) bahwa profitabilitas merupakan faktor yang menjadikan manajemen lebih bebas dan fleksibel dalam mengungkapkan CSR kepada shareholder dan stakeholder. Profitabilitas yang semakin tinggi akan membuat manajemen dapat melakukan dan mengungkapkan aktivitas CSR secara lebih luas.

SIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008-2012 dan profitabilitas mampu memperkuat pengaruh pengungkapan CSR terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya yaitu penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan sampel
yang  berbeda  atau  dapat  menambah  sampel,  tidak  hanya  menggunakan  perusahaan

manufaktur  saja  serta  memperluas  rentang  waktu  penelitian  sehingga  diharapkan  lebih

mampu  melakukan  generalisasi  pada  hasil  penelitian.  Selain  itu,  penelitian  selanjutnya

diharapkan   dapat  menambah  variabel  independen           yang  dapatmempengaruhi  nilai

perusahaan, seperti Good Corporate Governance (GCG).




REFERENSI

Bowen, Howard R. 1943. The Interpretation of Voting in the Allocation of Economic Resources. The Quarterly Journal of Economics, 58 (1), pp: 27-48.

Branco, Manuel Castelo and Rodrigues Lucia Lima. 2008. Faktors Influencing Social Responsibility Disclosure by Portuguese Companies. Journal of Business Ethies, 83, pp: 685-701.

Chariri, Anis. 2008. Kritik Sosial atas Pemakaian Teori dalam Penelitian Pengungkapan Sosial dan Lingkungan. Jurnal Maksi, 8(2), h: 151-169.

Cheng, Megawati dan Yulius Logi Christiawan. 2011. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Abnormal Return. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 13(3), Mei 2011, h: 24-36.

Daud, Rulfah M. dan Abrar Amri. 2008. Pengaruh Intellectual Capital dan Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di BEI). Jurnal Telaah & Riset Akuntansi, 1(2), Juli 2008, h: 213-231.

Ghoul, Sadok El, Omrane Guedhami, Chuck C. Y. Kwok and Dev R. Mishra. 2011. Does Corporate Social Responsibility affect the cost of capital?. Journal of Banking & Finance, 35 (9), pp: 2388-2406.

Gossling, Tobias dan Chris Vocht. 2007. Social Role Conceptions and Corporate Social Responsibility Policy Success. Journal of Business Ethics, 74, pp: 363-372.

Hackston, David dan Markus J. Milne. 1996. Some Determinants of Social and Environmental Disclosure in New Zealand Companies. Accounting, Auditing and Accountability Journal, 9 (1), pp: 77-100.

Heinkel, Robert, Alan Kraus and Josef Zechner. 2001. The effect of green investment on corporate behavior. Journal of Financial and Quantitative Analysis, 36 (4), pp: 431.

Herawaty, Vinola. 2008. Peran Praktek Corporate Governance sebagai Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 10 (2), h: 97-108.

Jensen, Michael C. 2001. Value Maximisation, Stakeholder Theory, and the Corporate Objective Function.European Financial Management, 7(3), pp: 297-317.

Kamil, Ahmad dan Antonius Herusetya. 2012. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Kegiatan Corporate Social Responsibility. Media Riset Akuntansi, 2(1), h: 1-17.

Kartini dan Tulus Arianto. 2008. Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, Pertumbuhan Aktiva Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur.

Jurnal Keuangan Dan Perbankan, 12(1), h: 11 21.

Mathews, M.R. 1995. Social and Environmental Accounting: A Practical Demonstration of Ethical Concern. Journal of Business Ethics, 14(8), pp: 663-671.

Nurlela dan Islahudin. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen sebagai Variabel Moderating. Simposium Nasional Akuntansi XI.

Nuzula, Nila Firdausi and masanori Kato. 2011. Do Japanese Capital Markets Respond to the Publication of Corporate Social Responsibility Reports?. Journal of Accounting, Finance and Economics, 1(1), pp: 48-60.

Purwanto, Agus. 2011. Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,terhadap

Corporate Social Responsibility. Jurnal Akuntansi & Auditing, 8(1), November 2011, h: 1-94.

Reverte, C. 2009. Determinants of Corporate Social Responsibility Disclosure Ratings by Spanish Listed Firms. Journal of Business Ethics, 88, pp: 351-366.

Rika, Nurlela dan Islahudin. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen sebagai Variabel Moderating. Simposium Nasional Akuntansi XI.

Rustiarini, Ni Wayan. 2010. Pengaruh Corporate Governance pada Hubungan Corporate Social Responsibility dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto 2010.

Sari, Rizkia Anggita. 2012. Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Nominal, 1(1), h: 124-140.

Sembiring, Eddy Rismanda. 2003. Kinerja Keuangan, Political Visibility, Ketergantungan pada Hutang, dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Makalah disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi VI Surabaya, 16 – 17 Oktober 2003.

, Eddy Rismanda. 2005. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial: Study Empiris Pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta. SNA VIII Solo, 15-16 September 2005.
Undang-Undang No.40 tahun 2007.

Utama, Sidharta. 2007. Evaluasi Infrastruktur Pendukung Pelaporan TanggungJawab Sosial dan Lingkungan di Indonesia. www.ui.edu. Diakses tanggal 18 Mei 2013.

Waryanti, 2009. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sosial Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Skripsi S1 Akuntansi UNDIP.

www.idx.co.id