Selasa, 29 Oktober 2013

Ulasan Jalan-Jalan (Sawarna Surga Tersembunyi Dari Pesisir Selatan Banten)


Sawarna Surga Tersembunyi Dari Pesisir Selatan Banten

Banten tak hanya memiliki Pantai Anyer dan Carita yang indah, ada satu tempat eksotik lain yang menawarkan keindahan wisata pantai, yaitu Sawarna.  Sawarna adalah nama dari sebuah desa di kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, provinsi Banten. Desa ini terkenal dengan pantai-pantainya yang eksotis khas pantai selatan Jawa yang berombak besar dan berkarang. Dibanding tempat wisata lain di Banten, tempat ini relatif tenang. 
Keindahannya menjadikan salah satu tujuan pesona wisata pantai, pantai sawarna memberikan keelokan dan eksotisme panorama pantai yang masih sangat asri dan belum begitu banyak masyarakat yang mengetahui keindahan pantai sawarna. Pantai ini masih berada dalam satu garis pantai dengan pelabuhan ratu. Kawasan ini dapat dikatakan sebagai mutiara baru di selatan banten.
Rute perjalanan
Kami menghabiskan 6-7 jam perjalanan dari Jakarta untuk mencapai lokasi. Rute yang kami tempuh adalah rute Pelabuhan Ratu, di mana kami harus melalui tol ke arah Sukabumi dulu. Untuk Anda yang berdomisili di luar Jakarta, misalnya Bogor, rute Pelabuhan Ratu adalah rute umum yang biasanya dilalui untuk menuju Banten. Rute lain seperti serang, dapat juga ditempuh.
          Perjalanan menuju Pelabuhan Ratu cukup melelahkan, terlebih dengan kondisi jalan yang berliku-liku dan minim penerangan.Untuk Anda yang ingin bepergian dengan mobil pribadi, harus berhati-hati karena kondisi jalan yang demikian sempit dan minim penerangan ini. Hindari bepergian dengan kendaraan jenis sedan, karena tekstur jalan akan sangat tidak bersahabat dengan shock breaker. 
          Sesampainya di Pelabuhan Ratu, kami masih harus melalui sekitar 40 km lagi menuju desa Sawarna, tentu saja dengan kondisi jalan yang tidak mulus bahkan hampir dapat dikatakan rusak. Berjalan dengan kecepatan moderat sangat disarankan karena akan membantu Anda yang mudah mabuk dengan perjalanan darat dapat sampai di tujuan.
Penginapan
          Sesampainya di Sawarna, segala kepenatan yang dilalui di perjalanan yang panjang dan memabukkan dari Jakarta tadi seakan hilang begitu saja. Deretan pohon kelapa yang tertanam rapi di pinggir pantai, pemandangan sawah yang hijau yang sangat memanjakan mata dan sapaan ramah penduduk desa telah menganulirnya dengan sangat cepat.
Kami memilih sebuah homestay yang berlokasi di jalan utama desa Sawarna sebagai tempat bermalam. Disebut homestay karena terdiri dari deretan rumah-rumah panggung yang dapat menjadi private house untuk masing-masing rombongan atau keluarga yang datang. Yang lebih menarik lagi, rumah-rumah panggung ini terbuat dari kayu dan bambu, dan masing-masing rumah dilengkapi dengan kamar mandi yang berdinding dan berlantaikan bebatuan. 
          Untuk mencapai pantai, kami hanya perlu berjalan sebentar dari homestay. Mengenai alternatif penginapan di Sawarna, sebetulnya pilihan yang paling banyak tersedia adalah rumah penduduk. Tarif penginapan berkisar antara Rp75.000-Rp100.000, termasuk fasilitas berupa tempat menginap lengkap dengan kasur dan perabot rumah serta makan tiga kali sehari.
Wisata kuliner 
          Sebagai desa yang lokasinya bersentuhan langsung dengan laut, wajar bila seafood menjadi makanan andalan masyarakat desa Sawarna.Tetapi jangan mengharapkan suasana restoran mewah dengan piring-piring cantik dan ruangan ber-AC, karena hampir semua tempat makan di desa ini berbentuk saung. Ya! Anda akan menikmati sensasi makan di balai-balai kecil yang terbuat dari bambu dan menghadap langsung pantai.
Disamping tempat-tempat makan tadi, homestay yang kami sewa juga menyediakan rumah makan yang menyediakan beraneka macam seafood, mulai dari ikan, cumi-cumi, hingga udang. Menunya pun bervariasi dari pagi hingga petang. Hal yang lebih menyenangkan lagi adalah makanan-makanan ini murah-murah dan luar biasa enaknya. Mungkin karena dimasak langsung oleh penduduk desa yang identik dengan resep-resep alamiahnya.
Pantai sawarna
Pantai ini memiliki keunikan yaitu gerbang pantai sawarna dengan sebuah jembatan diatas sungai bermuara ke laut yang menghubungkan antara desa menuju pantai. Siapapun yang ingin pergi ke desa tersebut harus melewati jembatan kayu gantung. Tentunya ini menjadi pengalaman unik dan menantang layaknya sedang mengikuti outbound.
Di pagi hari yang cerah, kami memutuskan untuk mengunjungi Pantai sawarna. Pantai ini tidak jauh dari tempat kami menginap. Objek-objek wisata di desa Sawarna sebenarnya jaraknya tidak jauh antara satu dengan lainnya, namun para wisatawan mau tidak mau harus berjalan kaki untuk menempuh jarak itu. Alternatif lain adalah menyewa ojek dengan membayar Rp10.000-Rp30.000. Tetapi Anda tidak perlu khawatir. Perjalanan dengan berjalan kaki tidak akan terasa melelahkan, karena Anda akan melihat hamparan sawah di kanan dan kiri yang hijau dan beraroma menyejukkan. Sedangkan di bawah kaki terdapat bebatuan yang hampir seperti memijat kaki-kaki lelah Anda.
Sesampainya di pantai, kami langsung berhamburan memotret pemandangan luar biasa di depan kami. kami berjalan menyusuri pinggiran pantai, dan kami menemukan karang besar yang indah. Biasanya karang ini disebut dengan tanjung layar. Jika melihat sepintas ke hamparan pantai dan karang besar di pantai ini seperti berada di phuket thailand. 
Apakah hanya itu saja keindahan pantai sawarna, tidak… masih ada lagi. Jika Kami bisa naik ke bukit dekat pantai sawarna, dan dari situ bisa melihat hamparan pasir putih berpadu dengan laut biru yang indah. Menikmati pemandanga seindah itu sambil menikmati hembusan angin pantai pasti akan menyegarkan pikiran. Dan yang pasti, keunikan dari pantai ini adalah suasana yang masih alami, permukaan pantai yang landai, deburan ombak dan airnya yang jernih. Saya tidak bisa berhenti mengagumi jernihnya air laut sehingga saya dapat dengan jelas melihat batu-batu karang yang menghiasi dasar laut.
  Sawarna menawarkan banyak pesona yang patut untuk kita kunjungi, diantaranya adalah :
1. Pantai Ciantir => Ini adalah pantai andalan dari sawarna. pantai berpasir putih dengan ombak yg menawan serta deretan pohon kelapa. Pantai nya bersih, garis pantai yang panjang membuat kita bisa banyak beraktifitas disini, mulai volly pantai, Main bola, berjemur atau sekedar main air.
2. Tanjung Layar => Sekitar 1 km dari pantai ciantir ke arah kiri. Berupa dua buah batu tinggi yg wujud nya menyerupai layar. Di depan nya terdapat karang panjang semacam tembok sebagai pemecah ombak.
3. Lagoon Pari => Teluk berupa 1/2 lingkaran dengan pasir yang sangat halus serta ombak yang sudah mengecil karna jarak dari bibir pantai yang agak jauh sehingga ombak sudah terurai sebelum mencapai deretan pasir di lagoon pari. Untuk mencapai tempat ini kita harus berjalan menyusuri pantai dari pantai ciantir sekitar 3km. Atau kita bias lewat bukit perkebunan/persawahan warga dengan pemandangan yang sangat menakjubkan. Disini banyak nelayan yang menjual lobster, kalau beruntung bisa dapat harga murah + ukuran yg gede.
4. Gua Lalay => Untuk mencapai gua ini kita harus berjalan kaki melewati sawah-sawah serta menyebrang sungai melalui jembatan gantung. Lokasi nya ada di sekitar persawahan warga setempat. Didalam gua terdapat aliran sungai. Sehingga kalau kita masuk kedalam nya pasti basah.
5. Karang Bokor => Semacam batu ditengah laut seperti Tanah Lot di Bali, lokasi nya ada di tengah hutan terus masuk kedalam sampai ke bibir pantai.
6. Pulau Manuk => Pantai yang sudah di komersilkan, ada petugas penjaga yang menarik retribusi. Lokasi nya di depan gerbang masuk desa sawarna sebelum Hutan Lindung.
selamat menikmati Pantai Sawarna dengan pesona nya sebagai  "Surga Tersembunyi Dari pesisir selatan banten"Tetap menjaga kebersihan kelestarian keasrian dan kealamian untuk anak cucu kita nanti. Supaya mereka juga bisa merasakan dan menikmati akan keindahan alam.



Senin, 10 Juni 2013

PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN DI INDONESIA


                           PENGANGGURAN

             DAN KEMISKINAN DI INDONESIA



*   Lestari Wahyuni            (  24211088          )


Kelas                         :  2EB08

Mata Kuliah              :  Perekonomian Indonesia #

Dosen                        :  Mella Sri Kencanawati, SE., MMSI





              BAB I
              PENDAHULUAN

 1.1 Latar Belakang

Perekonomian Indonesia sejak krisis ekonomi pada pertengahan 1997 membuat kondisi ketenaga kerjaan Indonesia ikut memburuk. Sejak itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tidak pernah mencapai 7-8 persen. Padahal, masalah pengangguran erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Jika pertumbuhan ekonomi ada, otomatis penyerapan tenaga kerja juga ada. Setiap pertumbuhan ekonomi satu persen, tenaga kerja yang terserap bisa mencapai 400 ribu orang. Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 3-4 persen, tentunya hanya akan menyerap  1,6 juta tenaga kerja, sementara pencari kerja mencapai rata-rata 2,5 juta pertahun. Sehingga, setiap tahun pasti ada sisa pencari kerja yang tidak memperoleh pekerjaan dan menimbulkan jumlah pengangguran di Indonesia bertambah.

Sampai Agustus 2010, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 7,14% atau 8,32 juta orang dari jumlah angkatan kerja yang berjumlah  116,53 juta orang. Demikian disampaikan oleh Kepala BPS Rusman Heriawan dalam jumpa pers di kantornya Jalan DR. Soetomo, Jakarta, Rabu (1/12/2010). "Dibandingkan Agustus 2009, jumlah pengangguran di Indonesia semakin berkurang. Pada Agustus 2010 7,14%, sementara di Agustus 2009 7,87%," ujar Rusman. Secarajumlah, total pengangguran di Indonesia pada Agustus 2010 juga menurun, dari 8,96 jutaorang di Agustus 2009 menjadi 8,32 juta orang di Agustus 2010. "Penurunannya karena pertumbuhan ekonomi, kalau bagus akan banyak lapangan kerja yang tumbuh. Semua lapangan kerja naik, kecuali pertanian turun 117 ribu orang (0,28%)," ujar Rusman. Selain itu lapangan kerja di sektor transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi juga menurun 500 ribu orang atau 8,16%. Jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2010 mengalami kenaikan terutama di sektor industri sebesar 772 ribu orang (5,91%) dan sektor konstruksi sebesar 748 ribu orang (15,44%). Sedangkan sektor-sektor yang mengalami penurunan adalah sektor pertanian sebesar 1,3 juta orang (3,11%) dan sector transportasi sekitar 198 ribu orang (3,41%). Sektor pertanian, perdagangan, jasa kemasyarakatan dan sektor industri secara berurutan menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja pada bulan Agustus 2010. Selain masalah di atas, masalah kependudukan yang berhubugan erat dengan pengangguran adalah kemiskinan, Sejak tahun 2002, sebuah tim yang terdiri dari para analis Indonesia dan manca negara, dibawah naungan Program Analisa Kemiskinan di Indonesia (INDOPOV) di kantor Bank Dunia Jakarta, telah mempelajari karakteristik kemiskinan di Indonesia. Mereka telah berusaha untuk mengidentifikasikan apa yang bermanfaat dan tidak bermanfaat dalam upaya pengentasan kemiskinan, dan untuk memperjelas pilihan-pilihan apa saja yang tersedia untuk Pemerintah dan lembaga- lembaga non-pemerintah dalam upaya mereka untuk memperbaiki standar dan kualitas kehidupan masyarakat miskin Makalah mencoba untuk menganalisa sifat multi-dimensi dari pengangguran dan kemiskinan di Indonesia pada saat ini melalui pandangan baru yang didasarkan pada perubahan-perubahan penting yang terjadi di negeri ini selama satu dekade terakhir. Sebelum ini, Bank Dunia telah menyusun Kajian-Kajian Kemiskinan, yaitu pada tahun 1993 dan 2001, namun kajian-kajian tersebut tidak membahas masalah kemiskinan secara mendalam. Kajian ini memaparkan  kekayaaan pengetahuan yang dimiliki oleh Bank Dunia dan Pemerintah Indonesia dan penulis berharap bahwa kajian ini akan menjadi sumbangan penting untuk menghangatkan diskusi kebijakan yang ada dan, pada akhirnya akan membawa perubahan dalam penyusunan kebijakan dan pelaksanaan upaya-upaya pengentasan kemiskinan dan pengangguran di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang, maka penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut: Bagaiman Keadaan Pengangguran Dan Kemiskinan Di Indonesia Serta Apa Saja Kebijakan Untuk Mengatasi Masalah Tersebut?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui keadaan pengangguran dan kemiskinan di Indonesia serta langkah apa saja untuk menghadapi permasalahan tersebut.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Pengangguran

Definisi pengangguran secara teknis adalah semua orang dalam referensi waktu tertentu, yaitu pada usia angkatan kerja yang tidak bekerja, baik dalam arti mendapatkan upah atau bekerja mandiri, kemudian mencari pekerjaan, dalam arti mempunyai kegiatan aktif dalam mencari kerja tersebut. Selain definisi di atas masih banyak istilah arti definisi pengangguran diantaranya:

            Menurut Sadono Sukirno Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.  Menurut Payman J. Simanjuntak Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja berusia angkatan kerja yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan.

            Definisi pengangguran berdasarkan istilah umum dari pusat dan latihan tenaga kerja Pengangguran adalah orang yang tidak mampu mendapatkan pekerjaan  yang menghasilkan uang meskipun dapat dan mampu melakukan kerja. Definisi pengangguran menurut Menakertrans Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja, sedang mencaripekerjaan, mempersiapkan suatu usaha baru, dan tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan.


2.2 Jenis-Jenis Pengangguran Pengangguran

sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja atau tidak bekerja secara optimal. Berdasarkan pengertian diatas, maka pengangguran dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu :

*     Pengangguran Terselubung (Disguissed Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.


*      Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.


*     Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.


Macam-macam pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu :

*     Pengangguran konjungtural (Cycle Unemployment) adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklusekonomi.


*      Pengangguran struktural (Struktural Unemployment) adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktuiral bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti : akibat permintaan berkurang, akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi, akibat kebijakan pemerintah.

*     Pengangguran friksional (Frictional Unemployment) adalah pengangguran yang muncul akibat adanya ketidaksesuaian antara pemberi kerja dan pencari kerja. Pengangguran ini sering disebut pengangguran sukarela.


*      Pengangguran musiman adalah pengangguran yang muncul akibat pergantian musim misalnya pergantian musim tanam ke musim panen.


*      Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.


*     Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian (karena terjadi resesi).  Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerat demand).


2.3 Sebab-Sebab Terjadinya Pengganguran

 Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengganguran adalah sebagai berikut:

*     Besarnya Angkatan Kerja Tidak Seimbang dengan Kesempatan Kerja Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar dari pada kesempatan kerja yang tersedia. Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi.

*      Struktur Lapangan Kerja Tidak Seimbang

*      Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang. Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan kerja, pengangguran belum tentu tidak terjadi. Alasannya, belum tentu terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia.

*      Meningkatnya peranan dan aspirasi Angkatan Kerja Wanita dalam seluruh struktur Angkatan Kerja Indonesia.

*     Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Kerja antar daerah tidak seimbang. Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu negara ke negara lainnya.

  

2.4. Dampak-Dampak Pengangguran Terhadap Perekonomian

Untuk mengetahui dampak pengganguran terhadap perekonomian kita perlu mengelompokkan pengaruh pengganguran terhadap dua aspek ekonomi , yaitu


2.4.1 Dampak Pengangguran terhadap Perekonomian suatu Negara

Tujuan akhir pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah meningkatkan kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan naik terus.  Jika tingkat pengangguran di suatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan. Hal ini terjadi karena pengganguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian, seperti yang dijelaskan di bawah ini:

*     Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah daripada pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.

*      Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sector pajak berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian menurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian, pajak yang harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.

*      Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Adanya pengangguranakan menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak merangsangkalangan Investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidakakan terpacu.

2.4.2  Dampak pengangguran terhadap Individu yang Mengalaminya dan Masyarakat Berikut ini merupakan dampak negatif pengangguran terhadap individu yang mengalaminya dan terhadap masyarakat pada umumnya:

*     Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian

*      Pengangguran dapat menghilangkan ketrampilan


*     Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan social politik.

 2.5 Kebijakan – Kebijakan Pengangguran

Adanya bermacam-macam pengangguran membutuhkan cara-cara mengatasinya yang disesuaikan dengan jenis pengangguran yang terjadi, yaitu sbb :


2.5.1 Cara Mengatasi Pengangguran Struktural

Untuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah :

*     Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja

*     Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ketempat dan sector ekonomi yang kekurangan

*      Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan)kerja yang kosong, dan

*     Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.


2.5.2 Cara Mengatasi Pengangguran Friksional

Untuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara sbb:

*     Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang bersifat padat karya

*      Deregulasi dan Debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsangtimbulnya investasi baru

*      Menggalakkan pengembangan sector Informal, seperti home indiustri

*     Menggalakkan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sector agrarisdan sector formal lainnya


*      Pembukaan proyek-proyek umum oleh peme-rintah, seperti pembangunan jembatan,jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja secaralangsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.


2.5.3 Cara Mengatasi Pengangguran Musiman.

Jenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara :

*     Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sector lain, dan

*      Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketikamenunggu musim tertentu.


2.5.4 Cara mengatasi Pengangguran Siklus

Untuk mengatasi pengangguran jenis ini adalah :

*     Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa, dan

*      Meningkatkan daya beli Masyarakat.


2.6 Defenisi Kemiskinan

Menurut wikipedia Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum,hal-hal ini berhubungan erat dengan kualitas hidup . Kemiskinan kadang juga berartitidak adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga negara. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan. Istilah "Negara berkembang" biasanya digunakan untuk merujuk kepada negara-negara yang "miskin".

Kesenjangan ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi pendapatan antara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat berpendapatan rendah serta tingkat kemiskinan atau jumlah orang yang berada di bawah garis kemiskinan (poverty line) merupakan dua masalah besar di banyak negara-negaraberkembang (LDCs), tidak terkecuali di Indonesia.


2.7 Jenis-Jenis Kemiskinan Dan Definisinya

Besarnya kemiskinan dapat diukur dengan atau tanpa mengacu kepada garis kemiskinan. Konsep yang mengacu kepada garis kemiskinan disebut kemiskinan relatif, sedangkan

konsep yang pengukurannya tidak didasarkan pada garis kemiskinan disebut kemiskinan absolut

*     Kemiskinan relatif adalah suatu ukuran mengenai kesenjangan di dalam distribusipendapatan, biasanya dapat didefinisikan didalam kaitannya dengan tingkat rata-rata daridistribusi yang dimaksud.

*      Kemiskinan absolut adalah derajat kemiskinan dibawah, dimana kebutuhan-kebutuhanminimum untuk bertahan hidup tidak dapat terpenuhi.

2.8 Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan

Tidak sulit mencari faktor-faktor penyebab kemiskinan, tetapi dari faktor-faktor tersebut sangat sulit memastikan mana yang merupakan penyebab sebenarnya serta mana yang berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap perubahan kemiskinan

*     Tingkat dan laju pertumbuhan output

*     Tingkat upah neto

*      Distribusi pendapatan

*      Kesempatan kerja

*      Tingkat inflasi

*     Pajak dan subsidi

*      Investasi


*     Alokasi serta kualitas SDA

*      Ketersediaan fasilitas umum

*      Penggunaan teknologi

*     Tingkat dan jenis pendidikan

*      Kondisi fisik dan alam

*      Politik

*      Bencana alam

*     Peperangan


2.9 Kebijakan Anti kemiskinan

Untuk menghilangkan atau mengurangi kemiskinan di tanah air diperlukan suatu strategi dan bentuk intervensi yang tepat, dalam arti cost effectiveness-nya tinggi. Ada tiga pilar utama strategi pengurangan kemiskinan, yakni :

*     pertumuhan ekonomi yang berkelanjutan dan yang prokemiskinan

*      Pemerintahan yang baik (good governance)

*      Pembangunan sosial

Untuk mendukung strategi tersebut diperlukan intervensi-intervensi pemerintah yangsesuai dengan sasaran atau tujuan yang bila di bagi menurut waktu yaitu :

a. Intervensi jangka pendek, terutama pembangunan sektor pertanian dan ekonomipedesaan

b. Intervensi jangka menengah dan panjang meliputi: Pembangunan sektor swasta, Kerjasama regional, APBN dan administrasi, Desentralisasi, Pendidikan dan Kesehatan Penyediaan air bersih dan Pembangunan perkotaan


BAB III

PENUTUP


3.1 Kesimpulan

 Pengangguran di Indonesia kondisinya saat ini sangat memprihatinkan, banyak sekaliter dapat pengangguran di mana-mana. Penyebab pengangguran di indonesia ialah terdapat pada masalah sumber daya manusia itu sendiri dan tentunya keterbatasan lapangan pekerjaan. Indonesia menempati urutan ke 133 dalam hal tingkat pengangguran di dunia,semakin rendah peringkatnya maka semakin banyak pulah jumlah pengangguran yangterdapat di Negara tersebut. Untuk mengatasi masalah pengangguran ini pemerintah telahmembuat suatu program untuk menampung para pengangguran. Selain mengharapkanbantuan dari pemerintah sebaiknya kita secara pribadi juga harus berusaha memperbaikikualitas sumber daya kita agar tidak menjadi seornag pengangguran dan menjadi beban pemerintah.

 Dengan besarnya tingkat pengangguran tersebut maka semakin besar pula tingkat kemiskinan di Indonesia. Indonesia yang sekarang tentu saja sangat berbeda dariIndonesia satu dekade yang lalu. Maka bukan hal yang mengejutkan apabila strategi-strategi pengentasan kemiskinan telah berubah seiring dengan perubahan yang telah dialami oleh Indonesia oleh karena itu dibuatlah makalah yang berjudul “Pengentasan Kemiskinan” dan penulis sangat berharap bahwa kajian kemiskinan ini dapat menjadi sumbangan berarti dalam menghadapi berbagai tantangan.


3.2 Saran

 Secara pribadi penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan atau pun kejanggalan. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi kelancaran dalam pembuatan makalahselanjutnya.



Daftar pustaka

http://bangaisabe.blogspot.com/2008/11/pengangguran-di-indonesia-semakin.htmlhttp://elektrojoss.wordpress.com/2007/06/12/tiga-faktor-mendasar-penyebab-masih-tingginya-pengangguran-di-indonesia/http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguranhttp://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/2001/07/21/0018.htmlhttp://www.scribd.com/doc/15891512/Makalah-Masalah-Kemiskinan-Ekonomi