Rabu, 07 November 2012

BAGAIMANA MENSOSIALISASIKAN KEPADA MASYARAKAT


BAGAIMANA KOPERASI INDONESIA MENGHADAPI GLOBALISASI?
Koperasi di Indonesia saat ini belum terlalu berpengaruh pada perekonomian Indonesia padahal koperasi bila dikembangkan akan berdampak positif dalam perekonomian suatu negara,dan sekarang saatnya pada era globalisasi koperasi untuk unjuk gigi di dunia perekonomian walau globalisasi berpengaruh positif atau negative terhadap koperasi. Globalisasi adalah pintu gerbang bagi semua negara-negara di dunia untuk melakukan perdagangan bebas. Banyaknya ekspor impor berbagai Negara dan naik-turunnya perdagangan  internasional berupa fluktuasi ekspor dan impor akan turut mewarnai wajah perindustrian negeri, karena globalisasi bisa berdampak positif dan juga negatif. Jika barang impor terlampau menguasai pasar lokal / domestik, maka devisa negara akan berkurang karena sama saja mematikan industri domestik. Sebaliknya, jika Indonesia mampu mengembangkan diri dan terus belajar untuk menjadi lebih baik, koperasi nasional sangat berpeluang besar dan mempunyai prospek cerah dalam hal ekspor. Saat ini dunia perkoperasian di negara maju dan di negara berkembang memang tengah menghadapi dinamika arus pasar global dan perdagangan bebas. Pengembangan koperasi nasional pun seharusnya bisa bercermin pada koperasi kelas dunia.Kenapa koperasi di Indonesia belum mampu banyak berpengaruh terhadap perekeonomian di negeri ini? Karena koperasi belum efektif dalam  mensosialisasikan dirinya ke khalayak umum secara menyeluruh,ini yang harus dilakukan terlebih dahulu dalam perkoperasian di Indonesia. Mengenalkan dirinya ke dalam khalayak agar koperasi mendapatkan dukungan dari para pengusaha pengusaha dalam negeri agar koperasi kuat dan kokoh dalam mengahadapi globalisasi yang penuh dengan persaingan yang ketat apalagi persaingan dengan negara negara maju karena apabila di negara sendiri saja kurang diperhatikan bagaimana mau berkompetensi dengan sehat?Tidak hanya dari pihak koperasi tetapi pemerintah juga harus banyak membantu dalam mensosialisasikannya mungkin dengan media, karena media sekarang ini merupakan alat yang cocok untuk memperkenalkan dan membuat terkenal sesuatu atau seseorang.Mungkin apabila koperasi telah banyak dikenal masyarakat dan para pengusaha itu akan mampu mengkokohkan pondasi pondasi koperasi di negeri ini dengan begitu kita tidak perlu khawatir dengan persaingan yang akan datang di era globalisasi.  Selain dukungan dari dalam negeri koperasi di Indonesia juga harus memiliki kerjasama dengan koperasi Negara asing ,walau dalam menghadapi globalisasi ini banyak persaingan namun kita juga harus bisa mengambil dampak positif dari persaingan tersebut


Ciri-ciri globalisasi ditandai dengan adanya pergerakan barang, modal dan uang dengan bebas dan perlakuan terhadap pelaku ekonomi sendiri dan asing (luar negeri) sama. Sehingga era globalisasi sering menjadi dilema bagi masyarakat, pemerintah dan dunia usaha. Kita tidak bisa membendung dan menahan bergulirnya globalisasi di tengah-tengah masyarakat, yang bisa kita lakukan adalah mengantisipasi dan mempersiapkan diri terhadap tantangan globalisasi. Para pelaku usaha khususnya koperasi dan UMKM harus mampu bersikap reaktif dan antisipatif menghadapi globalisasi ekonomi. Bukan mengeluh dan berteriak bahwa kita belum siap menghadapi globalisasi tanpa ada usaha dan kerja keras. Berteriak dan mengeluh bukan merupakan jalan keluar dari ancaman globalisasi.
Cukup kita sadari bahwa globalisasi ekonomi sekalipun telah menjadi sistem yang mendunia, tetapi tetap saja berada dalam ranah yang penuh kontroversi. Di satu sisi globalisasi mempunyai dampak positif di antara aktor-aktor ekonomi dunia. Mereka meyakini bahwa pasar terbuka, arus modal tanpa pembatas, akan memaksimalkan efisiensi dan efektifitas ekonomi demi terwujudnya kesejahteraan untuk semua. Sebaliknya di sisi lain kelompok anti globalisasi meyakini bahwa liberalisasi ekonomi hanya akan menguntungkan yang kuat dan melumpuhkan yang lemah, menciptakan kebangkrutan dan ketergantungan struktural negara berkembang atas negara maju.
Satu ini juga menjadi bagian terpenting untuk koperasi menghadapi globalisasi penerapan dan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) karena jika kita bicara dengan globalisasi tidak jauh dari teknologi bagi kebanyakan perusahaan-perusahaan besar sudah menjadi standard dan sudah tidak ada lagi kendalanya, sebab dengan TIK tersebut perusahaan perusahaan itu mampu bersaing meghadapi para pesaing bisnisnya.Namun bagaimanakah dengan Koperasi mereka masih memiliki kendala besar untuk mengakses maupun menerapkan di masing-masing unit bisnis mereka.  Teknologi telah mengubah dunia bisnis menjadi lebih cepat dan efisien. Bahkan, di beberapa industri, teknologi telah menjadi keunggulan bersaing. Perkembangan teknologi yang begitu cepat memaksa setiap pelaku usaha untuk berpikir bagaimana menjadikan teknologi sebagai keunggulan bersaing di pasar.Mungkin di banyak koperasi Indonesia teknologi kurang diterapkan di dalam kegiatan koperasi.Dalam hal ini seharusnya pemerintah bisa memfasilitasi koperasi koperasi dengan teknologi informasi dan komunikasi karena dengan tik koperasi bisa dengan mudah memasarkan produk produknya seperti melaui internet dan dengan begitu tentu tugas koperasi bisa dimudahkan dan dapat mengurangi waktu yang terbuang untuk pemasaran dan internet mengubah praktik-praktik pemasaran telah menjadi isu penting dalam pengembangan ilmu pemasaran. Isu ini akan membawa transformasi pemasaran secara dramatis, dan akhirnya akan mengarahkan pada kinerja bisnis yang superior.
Saat ini dunia perkoperasian di negara maju dan di negara berkembang memang tengah menghadapi dinamika arus pasar global dan perdagangan bebas. Pengembangan koperasi nasional pun seharusnya bisa bercermin pada koperasi kelas dunia.Kenapa koperasi di Indonesia belum mampu banyak berpengaruh terhadap perekeonomian di negeri ini? Karena koperasi belum efektif dalam mensosialisasikan dirinya ke khalayak umum secara menyeluruh,ini yang harus dilakukan terlebih dahulu dalam perkoperasian di Indonesia.  Mengenalkan dirinya ke dalam khalayak agar koperasi mendapatkan dukungan dari para pengusaha pengusaha dalam negeri agar koperasi kuat dan kokoh dalam mengahadapi globalisasi yang penuh dengan persaingan yang ketat apalagi persaingan dengan negara negara maju karena apabila di negara sendiri saja kurang diperhatikan bagaimana mau berkompetensi dengan sehat?Tidak hanya dari pihak koperasi tetapi pemerintah juga harus banyak membantu dalam mensosialisasikannya mungkin dengan media, karena media sekarang ini merupakan alat yang cocok untuk memperkenalkan dan membuat terkenal sesuatu atau seseorang.Mungkin apabila koperasi telah banyak dikenal masyarakat dan para pengusaha itu akan mampu mengkokohkan pondasi pondasi koperasi di negeri ini dengan begitu kita tidak perlu khawatir dengan persaingan yang akan datang di era globalisasi.
Selain dukungan dari dalam negeri koperasi di Indonesia juga harus memiliki kerjasama dengan koperasi Negara asing ,walaupun dalam menghadapi globalisasi ini banyak persaingan namun kita juga harus bisa mengambil dampak positif dari persaingan tersebut .Kerjasama dapat membuat kita bisa lebih mudah untuk menghadapi globalisasi apalagi di tahun ini.

SIAPKAH KOPERASI MENGHADAPI ERA GLOBALISASI


Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Globalisasi dapat juga diartikan sebagai suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara.
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
Seperti yang telah kita ketahui, globalisasi telah menjelajah ke seluruh belahan dunia. Hampir semua negara termasuk Indonesia telah memasuki era globalisasi ini. Era globalisasi ini masuk ke Indonesia melalui perdagangan bebas. Bagi Indonesia sendiri, era globalisasi ini penting adanya untuk membuka atau menutup sebuah usaha khususnya Koperasi. Hal ini sangatlah penting, mengapa demikian? Karena produk yang dihasilkan oleh Indonesia terlebih lagi Koperasi harus mampu berkompetisi tidak hanya di pasar dalam negeri, melainkan harus mampu juga berkompetisi di kancah dunia.
Sudah saya katakan di atas bahwa era globalisasi ini masuk ke Indonesia melalui perdagangan bebas.  Hal ini ditandai dengan adanya pergerakan barang, modal, dan uang dengan bebas dan perlakuan terhadap pelaku ekonomi sendiri dan asing (luar negeri) sama. Kita tidak bisa membendung dan menahan bergulirnya globalisasi di tengah-tengah masyarakat, yang bisa kita lakukan hanya mengantisipasi dan mempersiapkan diri terhadap tantangan globalisasi.
Menurut Samuel M. Makinda dalam Dochak Latief, globalisasi menggambarkan proses percepatan interaksi yang luas dalam bidang politik, teknologi, ekonomi, sosial dan budaya. Globalisasi merupakan Istilah yang digunakan untuk menggambarkan multi lapis dan multi dimensi proses dan fenomena hidup yang sebagian besar didorong oleh Barat dan khususnya kapitalisme beserta niai-nilai hidupnya dan pelaksanaannya.
Secara umum, Koperasi baik di Indonesia maupun di dunia akan menikmati manfaat yang besar atau mendapat imbas yang besar dari adanya perdagangan bebas yang membuat era globalisasi masuk ke Indonesia. Pada dasarnya perdagangan bebas itu akan selalu membawa kita pada persaingan yang lebih baik lagi dan membawa pada tingkat keseimbangan harga yang lebih wajar serta lebih efisien.
Koperasi sejak dahulu telah diperkenalkan di Indonesia untuk diarahkan kepada kepentingan ekonomi rakyat golongan ekonomi lemah. Golongan ini berasal dari kelompok masyarakat kelas menengah ke bawah. Eksistensi koperasi memang merupakan suatu fenomena tersendiri, sebab tidak ada satu lembaga sejenis manapun yang mampu menyamainya. Lembaga koperasi diyakini oleh banyak kalangan sangat sesuai dengan budaya dan tata kehidupan bangsa Indonesia. Di dalamnya terkandung muatan menolong diri sendiri, kerjasama untuk kepentingan bersama (gotong royong), dan beberapa esensi lainnya.
Koperasi sebagai pilar ekonomi bangsa semakin mencemaskan jika dibandingkan dengan badan usaha lainnya. Apalagi pada era globalisasi sekarang ini peran koperasi semakin dipertanyakan masyarakat, apakah koperasi mampu mempertahankan jati dirinya sebagai pilar ekonomi rakyat? Apakah koperasi yang memiliki cita-cita mulia menyejahterakan masyarakat dapat terealisir? Dan bagaimana prospek koperasi Indonesia ke depan dan bagaimana pula tantangannya?
Para pelaku usaha khususnya Koperasi dan UMKM harus mampu bersikap reaktif dan antisipatif dalam menghadapi globalisasi ekonomi. Jalan keluar dari ancaman globalisasi adalah dengan cara berusaha dan tetap bekerja keras bukan mengeluh dan berteriak bahwa kita belum siap menghadapi globalisasi. Memang tidak mudah. Tetapi yakinlah tidak ada satu hal apapun di dunia ini yang tidak bisa kita lewati jika kita mau berusaha dan bekerja keras termasuk dalam menghadapi era globalisasi.
            Keberadaan beberapa Koperasi di Indonesia telah dirasakan peran dan manfaatnya bagi masyarakat, walaupun derajat dan intensitasnya berbeda. Menurut PSP-IPB setidaknya ada tiga tingkat bentuk eksistensi koperasi bagi masyarakat yaitu, yang pertama koperasi dipandang sebagai lembaga yang menjalankan suatu kegiatan usaha tertentu dan kegiatan usaha tersebut diperlukan oleh masyarakat. Kegiatan usaha dimaksud dapat berupa pelayanan kebutuhan keuangan, perkreditan, kegiatan pemasaran, atau kegiatan lainnya. Kedua, koperasi telah menjadi alternatif bagi lembaga usaha lain. Pada kondisi ini masyarakat telah merasakan bahwa manfaat dan peran koperasi lebih baik dibandingkan dengan lembaga lain. Keterlibatan anggota (atau juga bukan anggota) dengan koperasi adalah karena pertimbangan rasional yang melihat koperasi mampu memberikan pelayanan yang lebih baik. Dan yang terakhir, koperasi menjadi organisasi yang dimiliki oleh anggotanya. Rasa memilki ini dinilai telah menjadi faktor utama yang menyebabkan koperasi mampu bertahan pada berbagai kondisi sulit, yaitu dengan mengandalkan loyalitas anggota dan kesediaan anggota untuk bersama-sama koperasi menghadapi kesulitan tersebut.
Dengan demikian jelas terlihat bahwa Koperasi Indonesia masih sangat penting dan mampu dalam menghadapi era globalisasi dimana semakin banyak pesaing ekonomi yang bermunculan baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Maka dari itu, Koperasi masih sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia dan selalu berusaha mensejahterakan rakyat Indonesia.
            Dengan demikian, Koperasi tidak harus menghilang, berbaur atau mengikuti trend negara lain dan masih dapat berdiri serta masih dapat menjalankan fungsi-fungsinnya selama ini.
Untuk menghadapi era globalisasi, Koperasi di Indonesia perlu merubah strategi kegiatannya dengan mereorganisasi kembali supaya kompatibel dengan tantangan yang dihadapi, pemahaman pengurus dan anggota akan jati diri Koperasi, pengertian Koperasi, nilai-nilai Koperasi dan prinsip-prinsip gerakan Koperasi harus dijadikan point penting karena hal itu yang mendasari segala aktifitas Koperasi. Aparatur Pemerintah terutama departemen yang membidangi masalah Koperasi perlu pula untuk memahami secara utuh dan mendalam mengenai perkoperasian.
Dalam menjalankan usahanya, pengurus Koperasi harus mampu mengidentifikasi kebutuhan kolektif anggotanya dan memenuhi kebutuhan tersebut. Proses untuk menemukan kebutuhan kolektif anggota sifatnya kondisional dan lokal spesifik. Dengan mempertimbangkan aspirasi anggota-anggotanya, sangat dimungkinkan kebutuhan kolektif setiap koperasi berbeda-beda.
Adanya efektifitas biaya transaksi antara Koperasi dengan anggotanya sehingga biaya tersebut lebih kecil jika dibandingkan biaya transaksi yang dibebankan oleh lembaga non-koperasi. Dengan demikian, Koperasi pun mampu setidaknya menghadapi era globalisasi saat ini, bukan malah terseret arus globalisasi yang berdampak Koperasi akan tenggelam.
Koperasi akan mampu bersaing pada persaingan global ketika koperasi secara benar berjalan sesuai jati dirinya. Potensi yang ada dalam koperasi dapat dilakukan apabila kekhususan koperasi dapat dihormati dalam peraturan perundangan. Seandainya koperasi-koperasi kecil yang sejenis tersebut dapat menjalin kerja sama untuk mengintegrasikan usaha bersama, bahkan diteruskan dengan upaya penggabungan koperasi (amalgamasi), maka akan diperoleh keunggulan kompetensi yang tinggi. Keunggulan kompetensi ini dapat berasal dari penghematan biaya pemasaran, penyebaran informasi dan teknologi, pengurangan biaya transaksi, pengurangan risiko ketidakpastian, dan manfaat nonekonomi berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan. Dalam arena persaingan global yang semakin ketat, eksistensi koperasi akan ditentukan juga oleh keunggulan daya saing yang berkesinambungan. Hanya dengan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan mempunyai daya saing tinggi, koperasi dapat mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada.

ERA GLOBALISASI


PENGERTIAN ERA GLOBALISASI
1. Pengertian Globalisasi
Globalisasi merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol.
Adapun konsep globalisasi menurut pendapat para ahli adalah :
a. Malcom Waters
Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting, yang terjelma didalam kesadaran orang.
b. Emanuel Ritcher
Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.
c. Thomas L. Friedman
Globlisasi memiliki dimensi ideology dan teknlogi. Dimensi teknologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi teknologi adalah teknologi informasi yang telah menyatukan dunia.
d. Princenton N. Lyman
Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan dan hubungan antara Negara-negara didunia dalam hal perdagangan dan keuangan.
e. Leonor Briones
Demokrasi bukan hanya dalam bidang perniagaan dan ekonomi namun juga mencakup globalisasi institusi-institusi demokratis, pembangunan sosial, hak asasi manusia, dan pergerakan wanita
2. Proses Globalisasi
Perkembangan yang paling menonjol dalam era globalisasi adalah globalisasi informasi, demikian juga dalam bidang sosial seperti gaya hidup.
Serta hal ini dapat dipicu dari adanya penunjang arus informasi global melalui siaran televise baik langsung maupun tidak langsung, dapat menimbulkan rasa simpati masyarakat namun bisa juga menimbulkan kesenjangan sosial.
Terjadinya perubahan nilai-nilai sosial pada masyarakat, sehingga memunculkan kelompok spesialis diluar negeri dari pada dinegaranya sendiri, seperti meniru gaya punk, cara bergaul.
B. Dampak Globalisasi
Globalisasi telah menimbulkan dampak yang begitu besar dalam dimensi kehidupan manusia, karena globalisasi merupakan proses internasionalisasi seluruh tatanan masyarakan modern.
Sehingga terjadi dampak yang beragam terutama pada aspek sosial dampak positif nya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam berinteraksi dengan manusia lainnya.
Sedangkan dampak negatifnya, banyaknya nilai dan budaya masyarakat yang mengalami perubahan dengan cara meniru atau menerapkannya secara selektif, salah satu contoh dengan hadirnya modernisasi disegala bidang kehidupan, terjadi perubahan ciri kehidupan masyarakat desa yang tadinya syarat dengan nilai-nilai gotong royong menjadi individual. Selain itu juga timbulnya sifat ingin serba mudah dan gampang (instant) pada diri seseorang. Pada sebagian masyarakat, juga sudah banyak yang mengikuti nilai-nilai budaya luar yang dapat terjadi dehumanisasi yaitu derajat manusia nantinya tidak dihargai karena lebih banyak menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi.
C. Cara Menanggulangi
Era Globalisasi dewasa ini mengharuskan kita untuk bersikap arif dan mampu merumuskan serta mengaktualisasikan kembali nilai-nilai kebangsaan yang tangguh dalam beriteraksi terhadap tatanan dunia luar dengan tetap berpijak pada jadi diri, serta menyegarkan dan memperluas makna pemahaman kebangsaan kita dengan mengurangi berbagai dampak negatif yang akan timbul dengan cara :
Ø Pembangunan kualitas manusia Indonesia melalui pendidikan.
Ø Pemberian ketrampilan hidup ( life skill) agar mampu menciptakan kreatifitas dan kemandirian.
Ø Usaha menumbuhkan bidaya dan sikap hidup global, seperti mandiri, kreatif, menghargai karya, optimis, dan terbuka.
Ø Usaha selalu menumbuhkan wawasan kebangsaan dan identitas nasional.
Ø Usaha menciptakan pemerintahan yang transparan dan demokratis.
A. Pendekatan Penelitian
Sebelumnya harus diketahui lebih dahulu permasalahannya, pada makalah ini menggunakan rancangan deskriptif untuk menunjukkan variable-variabel serta bukti-bukti yang sedang terjadi.
B. Cara Pengambilan Data
Dalam penyusunan dan penulisan makalah ini, kami memperoleh data-data yang diperlukan yakni dengan melakukan
Study pustaka :
Suatu tahap dimana untuk mendapatkan data-data yang diperlukan kita mencari melalui buku-buku penunjang serta mencari dari website atau media internet.
A. Era globalisasi memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk berperan lebih besar pada prakarsa dan kreatifitas melalui berbagai infrastruktur ilmu pengetahuan dan teknologi serta ekonomi, sosial. Globalisasi membuat batas-batas antar Negara semakin kabur sehingga meningkatkan mobilitas dan dinamika masyarakat, termasuk timbulnya gagasan-gagasan baru diberbagai bidang dan aspek-aspek globalisasi dalam satu kepentingan global yang melebihi kepentingan masing-masing Negara, hal ini dikarenakan globalisasi merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata. Dalam keadaan global yang sulit dikontrol seperti pendapat pakar Malcom Waters, Emanuel Ritcher, Thomas L. Friedman, dan sebagainya.
B. Dampak globalisasi yang dirasakan oleh masyarakat Inernasional dapat diidentifikasikan antara lain mencakup aspek sosial yang berdampak positif yaitu daya interaksi antar manusia semakin mudah akan tetapi pada aspek sosial mengalami perubahan yaitu masyarakat banyak yang meniru atau menerapkannya secara selektif salah satu contohnya cirri kehidupan masyarakat desa yang tadinya syarat dengan nilai-nilai gotong royong menjadi individual. Selain itu adanya sifat ingin segalanya instant mulai merebak dikalangan masyarakat.
C. Penanggulangan dampak negatif pada aspek sosial
Dapat dilakukan dengan cara :
1. Pembangunan kualitas manusia Indonesia melalui pendidikan dengan cara memupuk mental secara rasionalisme dengan falsafah kepribadian bangsa.
2. Pemberian ketrampilan hidup (Life Skill) agar mampu menciptakan kreatifitas. Dan kemandirian, guna untuk menghadapi persaingan yang ketat, untuk kelangsungan hidup di era globalisasi.
3. Usaha menumbuhkan budaya dan sikap hidup global, seperti mandiri, kreatif, menghargai karya, optimis dan terbuka.
4. Usaha selalu menumbuhkan wawasan kebangsaan dan identitas nasional, supaya pedoman kita akan kepribadian bangsa tetap kental.
5. Usaha menciptakan pemerintahan yang transparan dan demokratis guna untuk menyalurkan aspirasi rakyat yang pro dan kontra.
A. Kesimpulan
1. Bahwa proses terjadinya globalisasi dalam aspek sosial terjadi dengan cara melalui media televise baik secara langsung maupun tidak langsung, serta melalui interaksi yang terjadi dimasyarakat.
2. Bahwa dampak yang ditimbulkan era globalisasi pada aspek sosial yaitu terjadi perubahan ciri kehidupan masyarakat desa yang tadinya syarat dengan nilai-nilai gotong royong menjadi individual, serta sifat ingin selalu instant pada diri seseorang.
3. Bahwa penanggulangan pada dampak era globalisasi pada aspek sosial diantaranya diadakannya pembangunan kualitas manusia, pemberian life skill, memberikan sikap hidup yang global dan menumbuhkan wawasan, identitas rasional serta menciptakan pemerintahan yang transparan dan demokratis.
B. Saran
1. Siapapun boleh mengikuti arus globalisasi saat ini akan tetapi harus pandai-pandai menyaring yang sesuai dengan identitas nasional.
2. Mengingat globalisasi sangat kental dengan perubahan kita harus mempertimbangkan terlebih dahulu dampak yang akan ditimbulkan oleh globalisasi tersebut.
3. Untuk generasi muda “Tingkatkanlah pendidikan dan wawasan, serta kemampuan hidup untuk menyongsong era globalisas”.