Peta Perekonomian Indonesia# Perekonomian Indonesia
1. Letak Geografis Indonesia
A. terdiri dari
berbagai pulau
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di
dunia, Indonesia memiliki lebih kurang 17.000 buah pulau dengan luas daratan
1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2 . Indonesia terdiri dari
berbagai macam suku dan kebudayaan yang merupakan tiang berdirinya Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
kota Jakarta, yang terletak di pulau Jawa.Berdasarkan posisi geografisnya, negara Indonesia memiliki batas-batas sebagai berikut :
- Utara : Negara Malaysia, Singapura, Filipina, Laut Cina Selatan.
- Selatan : Negara Australia, Samudera Hindia.
- Barat : Samudera Hindia.
- Timur : Negara Papua Nugini, Timor Leste, Samudera Pasifik.
Posisi geografis Indonesia terdiri atas letak astronomis dan letak geografis yang berbeda pengertian dan pandangannya.
B. Sebagai Dareah Tropis
Daerah tropis secara umum dapat disimpulkan memiliki
keunikan sebagai berikut :
1. Berada di daerah lintang 23,5o LU sampai 23,5o LS
Daerah ini ditetapkan sebagai daerah tropis karena merupakan
daerah dimana terjadi perjalanan matahari semu. Perjalanan ini adalah posisi
dimana titik nadir matahari terhadap permukaan bumi mengalami osilasi dari
lintasan equator selama 1 tahun. Penyimpangan tersebut dikarenakan karena
adanya kemiringan sumbu tegak bumi terhadap sumbu tegak rotasinya sebanyak
23,5o pada saat berada di titik terjauhnya dari matahari pada saat berevolusi.
Keadaan ini terjadi sebagai akibat lintasan bumi yang berbentuk elips, sehingga
untuk bisa mempercepat gerakan di perihelium, maka posisi bumi akan mengalami
kemiringan agar mengalami percepatan.
Titik perihelium (terjauh) dari matahari ini terjadi pada
saat bulan Desember dan Juni. Sehingga pada bulan Desember maka matahari berada
di posisi 23,5o LS atau disebut juga Tropics of Capricorn, sedangkan pada bulan
Juni, matahari berada di 23,5o LU yang disebut juga Tropics of Cancer. Matahari
akan melintasi Equator sebanyak dua kali pada bulan Maret dan Oktober. Pola ini
akan membentuk lintasan yang sinusoidal. Pengaruh dari keadaan ini adalah
transfer panas dari matahari akan bertumpuk pada daerah tersebut yang
mempengaruhi keadaan atmosfer dan factor cuaca lainnya.
2. Daerah yang mengalami perubahan arah angin pada
ketinggian 700mb
Sirkulasi umum angin yang terjadi akibat perbedaan tekanan
yang dipengaruhi oleh intensitas matahari di daerah tropis mengakibatkan pola
dimana udara didaerah subtropis bergerak kearah equator dan diatas lintang
subtropics akan menuju kutub yang tekanannya lebih kecil. Batas antara kedua
arah ini terlihat jelas pada ketinggian 700mb didaerah batas tropis. Batas ini
sering disebut juga sebagai daerah Lintang Kuda. Daerah ini merupakan daerah
subsiden dimana pola divergensi sering terjadi, sehingga udara pada atmosfer
atas akan turun mengisi kekosongan udara permukaan yang bergerak kearah utara
dan selatan.
3. Pola cuaca yang ekstrem dengan daerah lintang tinggi.
Seperti dijelaskan diatas daerah tropis mengalami intensitas
radiasi yang lebih banyak dengan daerah lintang tinggi. Hal ini mengakibatkan
proses konveksi yang lebih besar sehingga pertumbuhan awan akan sangat tinggi.
Didaerah lintang tinggi pada umumnya mengalami proses pembentukan awan yang
bersifat adveksi, hal ini mengakibatkan proses kondensasi terjadi pada suhu
titik beku atau diatasnya. Pada daerah tropis dimana sering terjadi konveksi,
proses kondensasi dapat terjadi pada ketinggian yang rendah, sehingga
memungkinkan terjadi pada suhu diatas < 10oC. Lapisan tropopause yang berada
lebih tinggi daripada daerah kutub juga mengakibatkan kemungkinan untuk
tumbuhnya awan lebih tinggi sampai mendekati 18km. Awan yang terbentuk setebal
ini dan diakibatkan oleh konveksi disebut awan Cumulonimbus atau Hot Tower.
Sehingga sering dijumpai awan-awan cumulus yang dalam waktu sekejap berubah
menjadi badai.
Selain dari sifat-sifat diatas untuk menentukan batasan
daerah tropis sangat bergantung pada keadaan lokal yaitu sifat orografis dan
topografisnya. Hal ini disebabkan karena pada lintang sekitar tropis dan
subtropics, sering dijumpai pola laut yang luas, pegunungan, gurun dan dataran
yang mempengaruhi dalam pembentukan sirkulasi umum angin. Dalam mempelajari
atmosfer tropis biasanya daerah pembelajaran akan diperluas menjadi 30oLUsampai
30oLS hal ini dikarenakan proses penyebaran radiasi atmosfer pada saat matahari
mencapai lintang subtropics akan disebarkan lebih luas keatas atau kebawah dari
lintang 23,5o itu.
4. Unsur dan Fenomena Cuaca Tropis
Berikut merupakan keunikan dari unsur cuaca yang terjadi di
daerah tropis dibandingkan dengan daerah lintang tinggi :
o Temperatur udara yang lebih tinggi
o Tekanan Udara yang lebih rendah
o Radiasi matahari dan intensitas yang diterima lebih besar
o Pola angin yang monsunal diakibatkan oleh pembentukan tekanan rendah pada
saat matahari mencapai daerah 23,5o
o Tekanan Udara yang lebih rendah
o Radiasi matahari dan intensitas yang diterima lebih besar
o Pola angin yang monsunal diakibatkan oleh pembentukan tekanan rendah pada
saat matahari mencapai daerah 23,5o
o Pembentukan awan yang lebih banyak, khususnya awan-awan konvektif
o Intensitas curah hujan yang lebih tinggi
o Intensitas curah hujan yang lebih tinggi
Fenomena cuaca atau iklim khusus yang terjadi di daerah
tropis antara lain :
o ITCZ (InterTropical Convergen Zone), merupakan istilah
untuk menggambarkan
keadaan konvergensi dari angin pasat (Travelling Wind).
keadaan konvergensi dari angin pasat (Travelling Wind).
o Hot Tower, yaitu pembentukan awan konveksi yang sangat tingi sehingga dapat
menghasilkan endapan yang sangat besar. Selain itu awan ini juga sering
mengakibatkan angin squall yang berbahaya bagi penerbangan.
mengakibatkan angin squall yang berbahaya bagi penerbangan.
o Palung monsoon dan buffer system, yang mempengaruhi daerah dengan curah
hujan tinggi.
hujan tinggi.
o Siklon Tropis, yaitu badai atau pusaran angin yang terus meningkat yang
tumbuh
didaerah perairan tropis namun berkembang dan mengarah ke daerah
subtropics diakibatkan gaya corioli. Pertumbuhan siklon ini diakibatkan karena
adanya suhu permukaan laut daerah tropis yang panas, sehingga energi yang
dihasilkan semakin tinggi dan menjadi faktor utama terbentuknya tekanan rendah
dan pertumbuhan awan.
didaerah perairan tropis namun berkembang dan mengarah ke daerah
subtropics diakibatkan gaya corioli. Pertumbuhan siklon ini diakibatkan karena
adanya suhu permukaan laut daerah tropis yang panas, sehingga energi yang
dihasilkan semakin tinggi dan menjadi faktor utama terbentuknya tekanan rendah
dan pertumbuhan awan.
o Elnino dan Lanina, merupakan gejala iklim tropis yang diakibatkan oleh
perbedaan suhu muka laut di daerah Samudera Pasifik Timur dengan Samudera
Hindia. Perbedaan ini akan mengakibatkan siklus angin Walker yang dapat
berosilasi ke timur-barat. Apabila siklus ini bergeser ke timur maka
pembentukan awan di daerah Indonesia akan bergeser ke daerah Pasifik,
sehingga mengakibatkan kekeringan, gejala ini disebut Elnino. Apabila siklus
Walker bergeser ke barat maka pembentukan awan di Indonesia akan semakin
meningkat, gejala ini disebut Lanina.
perbedaan suhu muka laut di daerah Samudera Pasifik Timur dengan Samudera
Hindia. Perbedaan ini akan mengakibatkan siklus angin Walker yang dapat
berosilasi ke timur-barat. Apabila siklus ini bergeser ke timur maka
pembentukan awan di daerah Indonesia akan bergeser ke daerah Pasifik,
sehingga mengakibatkan kekeringan, gejala ini disebut Elnino. Apabila siklus
Walker bergeser ke barat maka pembentukan awan di Indonesia akan semakin
meningkat, gejala ini disebut Lanina.
o Madden-Julian Oscillation (MJO), merupakan gejala iklim tropis yang hampir
sama seperti Elnino, namun terjadi di daerah samudera Hindia dan Pasifik Barat.
sama seperti Elnino, namun terjadi di daerah samudera Hindia dan Pasifik Barat.
5. Observasi Cuaca Tropis
Meteorologi tropis merupakan bahasan yang unik, sehingga
pada tahun 1950-an WMO telah menetapkan sebagai bagian dari program World
Weather Watch (WWW). Oleh sebab itu pengamatan yang dilakukan penting guna
menunjang pengamatan cuaca secara global. Selain itu memang telah diketahui
bahwa fenomena cuaca didaerah tropis sangat memberikan efek besar kepada
perubahan cuaca dunia, hal ini diakibatkan sumber energi utama dari
terbentuknya cuaca yaitu radiasi matahari bertumpuk di daerah tropis. Untuk itu
diperlukan pengamatan yang rapat untuk menghasilkan analisa dan studi yang
mendalam tentang keadaan atmosfer tropis.
Indonesia merupakan daerah tropis yang unik, karena
atmosfernya dipengaruhi oleh kehadiran angin pasat, aliran angin monsunal,
iklim maritim, dan pengaruh lokal. Distribusi perairan yang sangat luas
menjadikan daerah Indonesia agak suli dalam melaksanakan pengamatan, oleh sebab
itu selain stasiun meteorologi sinoptik dan stasiun meteorologi maritim, maka
diperlukan tambahan alat-alat lain untuk merapatkan pengamatan seperti buoys,
radar dan satelit cuaca, serta pengamatan udara atas.
C. Hasil tambang
Sumber daya alam hasil penambangan memiliki beragam fungsi
bagi kehidupan manusia, seperti bahan dasar infrastruktur, kendaraan bermotor, sumber energi, maupun
sebagai perhiasan.
Berbagai jenis bahan hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar dan hal ini
memicu eksploitasi sumber daya alam tersebut. Beberapa negara, seperti
Indonesia dan Arab, memiliki pendapatan yang sangat besar dari sektor ini.Jumlahnya
sangat terbatas, oleh karena itu penggunaannya harus dilakukan secara efisein. Beberapa
contoh bahan tambang dan pemanfaatannya:
Minyak Bumi :
Avtur : untuk bahan
bakar pesawat terbang;
Bensin
: untuk bahan bakar kendaraan bermotor;
Minyak Tanah : untuk
bahan baku lampu minyak;
Solar :
untuk bahan bakar kendaraan diesel;
LNG (Liquid Natural Gas) : untuk
bahan bakar kompor gas;
Oli :
ialah bahan untuk pelumas mesin;
Vaselin : ialah salep untuk bahan obat;
Parafin : untuk bahan pembuat lilin; dan
Aspal :
untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton)
Batu Bara : dimanfaatkan untuk bahan bakar industri dan
rumah tangga.
Biji Besi : Untuk peralatan rumah tangga, pertanian dan
lain-lain
Tembaga : merupakan jenis logam yang berwarna
kekuning-kuningan, lunak dan mudah ditempa.
Bauksit : Sebagai bahan dasar pembuatan alumunium.
Emas dan Perak : untuk perhiasan
Marmer
:Untuk bahan bangunan rumah atau gedung
Belerang : Untuk bahan obat penyakit kulit dan korek api
Yodium
:Untuk obat dan peramu garam dapur beryodium
Nikel
: Untuk bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat.
Gas Alam : Untuk bahan
bakar kompor gas
Mangaan : Untuk pembuatan
pembuatan besi baja
Grafit
: Bermanfaat untuk membuat pensil
2. Mata Pencaharian
Pertanian dan perkebunan
Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian
besar penduduk Indonesia mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau
bercocok tanam. Data statistik pada tahun 2001 menunjukkan
bahwa 45% penduduk Indonesia bekerja di bidang agrikultur. Hal ini
didasarkan pada kenyataan bahwa negara ini memiliki lahan seluas lebih dari 31
juta ha yang telah siap tanam, dimana sebagian besarnya dapat ditemukan di
Pulau Jawa. Pertanian
di Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan komoditi ekspor, antara lain
padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi, dan singkong. Di samping itu,
Indonesia juga dikenal dengan hasil perkebunannya, antara lainkaret (bahan baku
ban), kelapa sawit (bahan baku minyak goreng), tembakau (bahan
baku obat dan rokok), kapas (bahan baku tekstil), kopi(bahan minuman), dan tebu (bahan baku gula pasir).
3. Sumber
Daya Manusia (SDM) Indonesia
SDM merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi
ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki
keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini
kita abaikan. Dalam kaitan tersebut setidaknya ada dua hal penting menyangkut
kondisi SDM Indonesia, yaitu:
1). Ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan
kerja.
2). Tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada masih relatif
rendah.
Kedua masalah tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan
kesempatan kerja dan rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di
berbagai sektor ekonomi. Lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang
berkepanjangan sampai saat ini mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja
terutama bagi lulusan perguruan tinggi. Sementara di sisi lain jumlah angkatan
kerja lulusan perguruan tinggi terus meningkat. Kesempatan kerja yang terbatas
bagi lulusan perguruan tinggi ini menimbulkan dampak semakin banyak angka
pengangguran sarjana di Indonesia.
Menurut catatan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
(Ditjen Dikti) Depdiknas angka pengangguran sarjana di Indonesia lebih dari
300.000 orang.
Fenomena meningkatnya angka pengangguran sarjana seyogyanya
perguruan tinggi ikut bertanggungjawab. Fenomena penganguran sarjana merupakan
kritik bagi perguruan tinggi, karena ketidakmampuannya dalam menciptakan iklim
pendidikan yang mendukung kemampuan wirausaha mahasiswa.
Kenyataan ini belum menjadi kesadaran bagi bangsa Indonesia
untuk kembali memperbaiki kesalahan pada masa lalu. Rendahnya alokasi APBN
untuk sektor pendidikan — tidak lebih dari 12% — pada peme-rintahan di era
reformasi. Ini menunjukkan bahwa belum ada perhatian serius dari pemerintah
pusat terhadap perbaikan kualitas SDM. Padahal sudah saatnya pemerintah baik
tingkat pusat maupun daerah secara serius membangun SDM yang berkualitas.
Orang tidak bekerja alias pengangguran merupakan masalah
bangsa yang tidak pernah selesai. Ada tiga hambatan yang menjadi alasan kenapa
orang tidak bekerja, yaitu hambatan kultural, kurikulum sekolah, dan pasar
kerja. Hambatan kultural yang dimaksud adalah menyangkut budaya dan etos kerja.
Sementara yang menjadi masalah dari kurikulum sekolah adalah
belum adanya standar baku kurikulum pengajaran di sekolah yang mampu
menciptakan dan mengembangkan kemandirian SDM yang sesuai dengan kebutuhan
dunia kerja. Sedangkan hambatan pasar kerja lebih disebabkan oleh rendahnya
kualitas SDM yang ada untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja.
4.
Investasi
“Investasi” sebuah kata yang tidak bisa terpisahkan dari
kegiatan sehari–hari, bahkan mempengaruhi kehidupan masyarakat baik secara individual,
perusahaan maupun suatu negara. Investasi menjadi satu fenomena yang sangat
penting dalam perkembangan ekonomi negara, karena investasi memiliki dampak
positif yang besar (multiplier effect).
Definisi investasi adalah mengalokasikan atau menanamkan sumber daya saat ini (sekarang), dengan tujuan mendapatkan manfaat (dimasa depan) atau kegiatan yang menghasilkan nilai tambah (value added), yang merupakan sumber utama kesejahteraan masyarakat. Investasi adalah awal dari kegiatan ekonomi di masyarakat. Pada hakekatnya Investasi adalah aktivitas yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup dari masyarakat. Jadi semakin tinggi intensitas kegiatan ekonomi di suatu wilayah, semakin tinggi pula peluang untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi masyarakat di wilayah tersebut.
Investasi dapat dilakukan oleh semua pihak, baik masyarakat secara individu, sebagai kegiatan bisnis ataupun sosial, maupun oleh pemerintah sebagai penyelenggara negara. Dalam hal ini pemerintah harus berperan aktif untuk mengembangkan, mengatur dan mengawasi investasi nasional untuk mencapai tujuan bernegara yaitu menyejahterakan seluruh rakyatnya.
Seperti pernyataan pemerintah pada pertemuan Tampak Siring, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi 7 – 7,7 % pada tahun 2012, hingga 12,1 % pada tahun 2014, dibutuhkan investasi sebesar Rp. 10.000 triliun selama 5 tahun kedepan. Karena itu diperlukan satu kerja keras dari pemerintah dan masyarakat untuk bisa menciptakan iklim investasi yang kondusif dan memasarkan peluang yang ada kepada calon Investor. Selama ini dana investasi asing sebagian besar masuk ke pasar modal, tapi jika pemerintah bisa meyakinkan investor untuk menanamkan modalnya di sektor lain, tentunya ini sangatlah menguntungkan.
Definisi investasi adalah mengalokasikan atau menanamkan sumber daya saat ini (sekarang), dengan tujuan mendapatkan manfaat (dimasa depan) atau kegiatan yang menghasilkan nilai tambah (value added), yang merupakan sumber utama kesejahteraan masyarakat. Investasi adalah awal dari kegiatan ekonomi di masyarakat. Pada hakekatnya Investasi adalah aktivitas yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup dari masyarakat. Jadi semakin tinggi intensitas kegiatan ekonomi di suatu wilayah, semakin tinggi pula peluang untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi masyarakat di wilayah tersebut.
Investasi dapat dilakukan oleh semua pihak, baik masyarakat secara individu, sebagai kegiatan bisnis ataupun sosial, maupun oleh pemerintah sebagai penyelenggara negara. Dalam hal ini pemerintah harus berperan aktif untuk mengembangkan, mengatur dan mengawasi investasi nasional untuk mencapai tujuan bernegara yaitu menyejahterakan seluruh rakyatnya.
Seperti pernyataan pemerintah pada pertemuan Tampak Siring, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi 7 – 7,7 % pada tahun 2012, hingga 12,1 % pada tahun 2014, dibutuhkan investasi sebesar Rp. 10.000 triliun selama 5 tahun kedepan. Karena itu diperlukan satu kerja keras dari pemerintah dan masyarakat untuk bisa menciptakan iklim investasi yang kondusif dan memasarkan peluang yang ada kepada calon Investor. Selama ini dana investasi asing sebagian besar masuk ke pasar modal, tapi jika pemerintah bisa meyakinkan investor untuk menanamkan modalnya di sektor lain, tentunya ini sangatlah menguntungkan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar